Rasulullah SAW sangat terkenal dengan senyumannya. Banyak kesaksian
dan kisah Rasulullah SAW yang diceritakan oleh para sahabat, diantaranya
adalah:
- Rasulullah SAW menyatakan bahwa senyum adalah ibadah
- Rasulullah SAW selalu tersenyum pada istrinya
- Senyuman merupakan wujud tertawa Rasulullah SAW. Beliau tidak pernah tertawa terbahak-bahak
- Rasulullah SAW menggunakan senyuman ketika menegur seseorang
- Rasulullah SAW tetap tersenyum ketika menerima ancaman. Baca kisah “Ancaman Raja Persia“
- Rasulullah SAW tersenyum ketika membebaskan tawanan orang kafir
- Walaupun Rasulullah SAW sering tersenyum ketika disakiti, namun jika hukum Allah dilanggar, wajahnya akan memerah karena marah
Referensi:
- Rasulullah SAW bersabda,
”Tersenyum ketika bertemu dengan saudara kalian adalah termasuk ibadah”.
(Riwayat At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Al-Baihaqi)
- Abdullah bin Al-Harist
Radliyallahu’anhu menuturkan, yang artinya,”Tidak pernah aku melihat
seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah Shallahu
‘alaihi wa Sallam “. (Riwayat At-Tirmidzi)
- Al-Husein Radliyallahu’anhu, cucu
beliau, menuturkan keluhuran budi pekerti beliau. Ia berkata,” Aku
bertanya kepada Ayahku tentang adab dan etika Rasulullah Shallahu
‘alaihi wa Sallam terhadap orang-orang yang bergaul dengan beliau.
Ayahku menuturkan, ‘Beliau Shallahu ‘alaihi wa Sallam senantiasa
tersenyum, budi pekerti lagi rendah hati, beliau bukanlah seorang yang
kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan tukang cela, tidak suka
mencela makanan yang tidak disukainya. Siapa saja mengharapkan pasti
tidak akan kecewa dan siapa saja yang memenuhi undangannya pasti akan
senantiasa puas…..” (Riwayat At-Tirmidzi)
- Dalam sebuah riwayat disebutkan
pula, ”Belum pernah aku menemukan orang yang paling banyak tersenyum
seperti halnya Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam “. (Riwayat
At-Tirmidzi)
- Aisyah Radliyallahu’anha
mengungkapkan, yang artinya, ”Adalah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa
Sallam ketika bersama istri-istrinya merupakan seorang suami yang paling
luwes dan semulia-mulia manusia yang dipenuhi dengan gelak tawa dan
senyum simpul”. (Riwayat Ibnu Asakir)
- Aisyah Radliyallahu’anha
bercerita, yang artinya, “Tidak pernah saya melihat Raulullah Shallahu
‘alaihi wa Sallam tertawa terbahak-bahak sehingga kelihatan batas
kerongkongannya. Akan tetapi tertawa beliau adalah dengan tersenyum”.
(Riwayat Al-Bukhari)
- Anas bin Malik berkata,
“Rasulullah adalah orang yang paling mulia akhlaknya, paling lapang
dadanya, dan paling luas kasih sayangnya, suatu hari aku diutus Nabi
untuk suatu keperluan, lalu aku berangkat. Di tengah jalan, aku menemui
anak-anak yang sedang bermain. Dan aku pun ikut bermain bersama mereka
sehingga aku tidak jadi memenuhi suruhan beliau. Ketika aku sedang asyik
bermain, tanpa sadar, ada seorang berdiri memperhatikan di belakangku
dan memegang pundakku. Aku menoleh ke belakang dan aku melihat
rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam tersenyum kepadaku lalu berkata,
‘Wahai Unais apakah engkau telah mengerjakan perintahku?’ Aku pun
bingung dan berkata, ‘Ya, aku akan pergi sekarang ya Rasulullah!’ Demi
Allah, aku telah melayani beliau selama sepuluh tahun dan beliau tidak
pernah berkata kepadaku, ‘mengapa kau kerjakan ini? Mengapa kau tidak
mengerjakannya?’”.
- ‘Aisyah Radliyallahu’anha
menuturkan kepada kita, yang artinya, “Pada suatau ketika, Rasulullah
baru kembali dari sebuah lawatan. Sebelumnya ku telah menirai pintu
rumahku dengan korden tipis yang bergambar. Kitika melihat gambar
tersebut Rasulullah langsung merobeknya hingga berubah rona wajah beliau
seraya berkata, “Wahai ‘Aisyah ! sesungguhnya orang yang paling keras
siksanya di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang-orang yang meniru
ciptaan Allah”. (Muttafaq ‘Alaih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar